Absurdity

Hari ini,

aku

memilih

untuk

bersisian

dengan

khayalan

tentang

sesuatu

yang

absurd,

entah

kenapa,

ini

lebih

baik,

karena

aku,

tidak

punya

banyak

pilihan

dalam

mimpi.


0 komentar:

Bukan pada lembayung akan ku suratkan. Pun gumpalan mendung di tengah gradasi hijau biru yang kian menua, dan tidak pula pada gelas kaca retak yang sebagian pecahannya akan menggores mata penikmatnya... Ketika aku sadar pada jalan hijau setapaklah kau menjejakkan sudah, hingga tak ada celah untuk ku menyisipkan kerinduan.

Laju harap tercecer, habis terseret dalam ‘aku yang kau nilai abstrak’. Tapi Akan aku kejar kapas-kapas yang sengaja telah entah aku atau kau terbangkan. Hingga hanya bulir pilu yang tersisa untuk ku titipkan pada sepucuk pengakuanmu: tentang hidupmu yang terlalu berharga untuk ku menghargainya.