c:\>DEBUG

ingin kau tumpulkan tatapan itu
pisau yang kerap memisahkan warna
sedang kelabu adalah hitam dan putih
yang menyatu
Bukan pada lembayung akan ku suratkan. Pun gumpalan mendung di tengah gradasi hijau biru yang kian menua, dan tidak pula pada gelas kaca retak yang sebagian pecahannya akan menggores mata penikmatnya... Ketika aku sadar pada jalan hijau setapaklah kau menjejakkan sudah, hingga tak ada celah untuk ku menyisipkan kerinduan.

Laju harap tercecer, habis terseret dalam ‘aku yang kau nilai abstrak’. Tapi Akan aku kejar kapas-kapas yang sengaja telah entah aku atau kau terbangkan. Hingga hanya bulir pilu yang tersisa untuk ku titipkan pada sepucuk pengakuanmu: tentang hidupmu yang terlalu berharga untuk ku menghargainya.